Peringatan HUT ALRI, Disdikbud Kalsel Sukses Gelar Drama Petilan



Gelaran Drama Petilan yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan selama dua hari Sabtu-Minggu (17-18) ini berjalan dengan sukses.
14 tim yang berasal dari Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Hulu Sungai Utara inipun telah menampilkan terbaik mereka.
Dimana pada gelaran tersebut keluar sebagai pemenang adalah penyaji terbaik 1 Sanggar Seni Tanaharum Kabupaten Hulu Sungai Utara, penyaji terbaik 2 Teater Perak, penyaji terbaik 3 Kelompok Halilintar.
Kemudian untuk kategori Aktor Terbaik diraih Sanggar Seni Demokrat, Aktris Terbaik IB Produktion, Artistik Terbaik Kelompok Halilintar, Sutradara Terbaik Kelompok Halilintar, Naskah Terbaik Teater Perak, Musik Terbaik Kelompok Halilintar dan Juara Favorit Sanggar Seni Langit dari Kabupaten Tabalong.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Syarifuddin melalui Kepala Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman, Arry Risfansyah mengatakan lomba Drama Petilan Perjuangan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke – 76 Proklamasi Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan 2025.
“Lewat lomba ini kami ingin masyarakat secara luas untuk lebih mengetahui bagaimana sejarah perjuangan para pejuang kita dalam melawan penjajah dan mempertahankan Kemerdekaan di tanah Kalimantan Selatan,” kata Arry saat ditemui usai penyerahan piala dan penghargaan Lomba Drama Petilan di Museum Wasaka, Banjarmasin, Minggu (18/5/2025).
Arry menambahkan bahwa lomba Drama Petilan ini merupakan agenda rutin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel yang dilaksanakan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme para generasi muda.
Dia berharap penampilan peserta pada penyelenggaraan lomba ini berikutnya bisa lebih baik lagi, sehingga bisa menarik minat masyarakat untuk melihat dan belajar sejarah perjuang Kalimantan Selatan lewat Drama Petilan ini.
“Sebagaimana yang disampaikan dewan juri, saya berharap kedepan nanti karya yang ditampilkan bisa sesuai dengan karakteristik drama petilan, bukan hanya sekedar drama pendek biasa,” jelasnya.
Sementara itu salah satu Juri Lomba Drama Petilan Perjuangan, M Syahriel menambahkan, dari 14 group yang tampil seluruh peserta telah mampu menyampaikan inti dari cerita yang dimainkan, meskipun masih ada beberapa unsur dalam karya mereka yang belum sesuai dengan tema yang dilombakan.
“Sesuai dengan juknis tema dari lomba ini mengangkat perjuangan pada tahun 1945-1949. Sehingga untuk kedepannya kita menginginkan agar peserta memperhatikan relevansi baik itu dari sisi tokoh, tempat, dan peristiwa sesuai dengan sejarah. Untuk itu, diperlukan kepiawaian dari penulis, penggarap, aktor, dan lainnya, sehingga karakteristik drama petilan bisa dicakup dengan baik, meskipun ditampilkan dalam waktu yang singkat,” pungkasnya. MC Kalsel/Jml
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id