Kembangkan Potensi Lokal, Disperin Kalsel Gelar Pelatihan Kue Kering Berbahan Ikan untuk Tingkatkan IKM






Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mendorong inovasi produk lokal dengan menyelenggarakan Pelatihan Pengolahan Kue Kering Berbahan Ikan, yang berlangsung selama 5 hari, dari tanggal 16–20 Juni 2025 di Bajarmasin.
Kegiatan ini diikuti 27 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dari 13 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan.
Pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk memanfaatkan potensi sumber daya lokal khususnya ikan gabus (haruan) menjadi produk pangan olahan yang inovatif, bergizi tinggi, dan bernilai ekonomi.
Kepala Disperin Kalsel, Abdul Rahim, menegaskan bahwa ikan gabus adalah salah satu komoditas unggulan Kalimantan Selatan yang memiliki potensi besar untuk didiversifikasi.
“Ikan gabus sudah menjadi bagian dari budaya makan warga Kalsel, mulai dari Ketupat Kandangan, Haruan Bakar hingga rabuk dan amplang. Bahkan, kandungan albumin-nya memiliki manfaat medis tinggi. Sekarang saatnya kita mengangkat ikan ini ke level baru: sebagai bahan dasar kue kering yang sehat dan bernilai jual,” ujarnya, Senin (16/5/2025).
Ikan gabus mengandung sekitar 25 persen protein dengan komponen albumin yang terbukti berperan penting dalam mempercepat pemulihan luka dan operasi. Potensi ini bisa dikembangkan lebih lanjut melalui produk olahan seperti tepung ikan gabus, yang sangat cocok digunakan dalam pembuatan kue kering inovatif.
Untuk itu pelatihan ini bertujuan untuk membekali IKM dengan pengetahuan teknis, wawasan inovatif, dan keterampilan praktis dalam mengolah kue kering berbahan dasar ikan.
“Diharapkan, IKM dapat menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar lokal hingga nasional,” ungkapnya
Oleh karena itu, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menciptakan ekosistem industri olahan yang berkelanjutan, berbasis potensi lokal, dan membuka peluang usaha baru.
“Perubahan pola pikir dan kerja para pelaku IKM sangat penting. Kita ingin mereka mampu menciptakan produk yang tidak hanya inovatif dan enak, tapi juga sehat, layak jual, dan berkelanjutan,” tambah Abdul Rahim.
Ia berharap pelatihan ini dapat menjadi titik tolak bagi pelaku industri kecil menengah di Kalimantan Selatan untuk lebih berani berinovasi, beradaptasi dengan tren pasar, dan terus meningkatkan kualitas produk.
“Dengan memanfaatkan potensi lokal seperti ikan gabus, Kalimantan Selatan tidak hanya memperkuat identitas kulinernya, tapi juga memperluas peluang ekonomi masyarakat,” katanya
Sementara itu, Kepala Seksi Pemanfaatan SDA Disperin Kalsel, Suprihanto, menyampaikan bahwa pelatihan ini juga diarahkan untuk memperkuat daya saing pelaku IKM.
“Dengan keikutsertaan 27 peserta dari 13 Kabupaten/Kota, pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi serta membantu IKM memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat,” katanya. MC Kalsel/scw
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id