Inflasi Kalsel Pertengahan April Terjaga


Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) melalu Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalsel rutin mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi nasional mingguan yang digagas oleh Kementerian Dalam Negeri melalui video telekonferensi, Senin (21/4/2025).
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Sutikno menyampaikan kondisi inflasi daerah saat ini masih dalam kategori baik, ini disampaikan usai mengikuti rakor di Command Center Banjarbaru.
“Inflasi Kalsel menunjukkan tren positif, secara year-on-year (yoy) inflasi kita berada di angka 1,2 persen, month-to-month (mtm) di 1,9 persen, dan year-to-date (mtd) realisasinya di 0,43 persen, ini menunjukkan kondisi yang cukup baik,” ujarnya.
Sutikno menambahkan, secara nasional, inflasi Kalsel termasuk dalam delapan provinsi dengan angka terendah, namun demikian, terdapat satu komoditas yang perlu menjadi perhatian khusus, yaitu cabai rawit.
“Komoditas cabai rawit menempati peringkat ketiga secara nasional dalam hal kontribusi terhadap inflasi, setelah Kalimantan Tengah dan Bangka Belitung,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Sutikno mengungkapkan pentingnya inisiatif penanaman cabai secara mandiri di tiap kabupaten/kota, Ia juga menyampaikan bahwa Gubernur Kalsel melalui Biro Perekonomian diharapkan dapat menginstruksikan kepala daerah untuk menyediakan lahan tanam cabai sesuai potensi masing-masing daerah.
“Cabai itu tidak memiliki persyaratan khusus dalam penanaman, jadi semua daerah bisa menanam, minimal bisa memenuhi kebutuhan masing-masing wilayah, misalnya Tanah Laut, punya wilayah tanam puluhan atau ratusan hektare,” kata Sutikno.
Ia juga menyoroti harga cabai yang saat ini sudah berada di atas Rp100.000 per kilogram, kondisi ini dinilai dapat berdampak pada inflasi secara keseluruhan, meskipun komoditas lainnya seperti beras masih dalam kondisi baik, dengan peringkat kedelapan terbaik dari bawah secara nasional.
Di sisi lain, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kalsel juga menunjukkan performa baik, dengan menempati posisi ketiga secara nasional.
Sebagai upaya pengendalian, Sutikno menegaskan pentingnya menjaga keterjangkauan harga melalui operasi pasar rutin.
“Kita akan terus menggalakkan operasi pasar di tingkat provinsi dan kabupaten, termasuk juga melibatkan instansi vertikal dan swasta, diharapkan melalui program CSR dan dukungan perusahaan, operasi pasar dapat dilakukan secara serentak agar harga tetap terkendali,” tutupnya. MC Kalsel/Fuz
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id