KALSEL

Pemprov Kalsel Susun Road Map Pengendalian Inflasi Daerah 2025–2027

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kegiatan Capacity Building Penyusunan Peta Jalan (Road Map) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025–2027 di salah satu hotel di Banjarmasin, Rabu (14/5/2025).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kalsel Muhammad Syarifuddin, dalam sambutannya, Sekda menyampaikan apresiasi kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) atas kerja keras dan sinergi selama tahun 2024 yang telah berhasil menjaga inflasi tetap terkendali. 

“Berkat upaya tersebut, inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan berhasil dijaga pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tetap berada dalam rentang sasaran inflasi nasional sebesar 2,5 plus-minus 1 persen,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa hingga April 2025, inflasi year-on-year tercatat sebesar 1,57 persen, menunjukkan kestabilan harga yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi, namun, ia mengingatkan bahwa ancaman ketidakpastian global tetap perlu diwaspadai. 

“Kita tidak boleh menutup mata bahwa perekonomian global saat ini masih dihadapkan pada berbagai ketidakpastian yang berpotensi memengaruhi stabilitas harga,” katanya.

Sekda menegaskan pentingnya penyusunan road map sebagai upaya memperkuat sinergi dan strategi pengendalian inflasi daerah yang lebih terintegrasi. 

“Strategi ini harus mampu meningkatkan kapasitas, kualitas, dan sinergitas pelaksanaan program pengendalian inflasi,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa inflasi yang terkendali merupakan prasyarat mutlak bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

“Stabilitas harga yang terjaga dengan baik akan memberikan kepastian bagi pelaku usaha dan konsumen, sehingga mendorong investasi, produksi, dan daya beli masyarakat secara optimal,” tambahnya.

Dalam data yang disampaikan, pada April 2025 inflasi Kalimantan Selatan tercatat sebesar 1,08 persen secara month-to-month (mtm), menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 1,59 persen. Meski demikian, angka tersebut masih sedikit lebih tinggi dibanding inflasi wilayah Kalimantan yang tercatat sebesar 0,88 persen.

“Road map ini diharapkan menjadi landasan dalam penguatan koordinasi TPID Kalsel dengan adanya arah kebijakan yang jelas, sinergi antar pihak akan semakin optimal dalam menghadapi tantangan pengendalian inflasi,” jelas Sekda.

Ia juga mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi. 

“Sangat penting bagi semua pemangku kepentingan untuk mengintegrasikan peran, mulai dari unsur pemerintah daerah, dunia usaha, hingga masyarakat luas,” katanya. 

Menurutnya, keberhasilan pengendalian inflasi tidak bisa dicapai secara parsial, tetapi harus kolektif dan berkelanjutan.

Mengakhiri sambutannya, Sekda berharap kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi kemajuan daerah. 

“Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi kemajuan daerah kita,” tutupnya. MC Kalsel/Fuz

sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button