Demi menjamin keamanan dan kenyamanan para pegiat olahraga tradisional, Perkumpulan Terapis Olahraga Indonesia (PTOI) Provinsi Kalimantan Selatan menurunkan 20 terapis dalam ajang Festival Olahraga Masyarakat Daerah (Forda) Kalsel Tahun 2025.
Ketua PTOI Kalsel, Rijal Hamid, mengatakan bahwa keterlibatan para terapis ini merupakan bagian dari upaya mendukung kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan Forda.
“Terapis kita libatkan untuk membantu jalannya kegiatan. Mereka bertugas memberikan penanganan pertama jika terjadi cedera saat pertandingan,” ujar Rijal Hamid, Sabtu (24/5/2025) malam.
Menurut Rijal, para terapis tersebut akan disebar ke beberapa Induk Organisasi olahraga (inorga), terutama yang dianggap ekstrem dan berisiko tinggi.
“Kami turunkan full team, sebanyak 20 orang, dan ditempatkan di beberapa titik strategis untuk memastikan penanganan medis cepat dan tepat,” katanya.
Jenis cedera yang sering ditemui antara lain akibat kurangnya pemanasan, serta keluhan pegal dan nyeri otot. Kehadiran sport terapis menjadi penting dalam mencegah cedera lebih parah dan mempercepat pemulihan atlet.
Rijal menambahkan bahwa ke depan, PTOI Kalsel berencana memperluas kerja sama dengan berbagai organisasi olahraga di tingkat provinsi. Tujuannya agar seluruh atlet yang berlaga di berbagai cabang olahraga mendapatkan penanganan cedera yang merata, baik sebelum maupun setelah bertanding.
Menariknya, minat untuk menjadi sport terapis di Kalimantan Selatan terus meningkat.
“Saat ini kami memiliki sekitar 20 anggota aktif yang rata-rata berasal dari kalangan mahasiswa. Mereka telah mengikuti pelatihan khusus terkait praktik sport terapis,” jelas Rijal.
PTOI Kalsel juga membuka kesempatan bagi masyarakat umum yang ingin bergabung menjadi sport terapis.
“Kami siap memberikan pelatihan teknis kepada siapa pun yang berminat. Teknis dan proses pendaftarannya akan segera kami umumkan,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id
